Henny Mardiah, S.Pd., M.A, dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, meraih Best Presentation Silver Award atas presentasenya yang berjudul “Investigating Students’ Digital Literacy Skills in Responding to Digital Contents in the Era of Artificial Intelligence” pada acara The 10th International Conference on Language And Education 2024 (The 10th ICLE 2024) yang diadakan di Kasetsart University, Thailand pada tanggal 5-6 Desember 2024.
Dalam presentasenya, Henny Mardiah membahas 4 poin penting dimulai dari The Advancement of Technology, Artificial Intelligence and its impact, Digital literacy skills, dan Students’ digital literacy skills in responding to digital contents in the era of Artificial Intelligence.
Sebagai pembuka presentasenya, Henny Mardiah membahas tentang bagaimana teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi, cara kita berinteraksi satu sama lain. Sebelum maraknya era ICT (informasi, komunikasi dan teknologi), kita menjumpai teman di cafe, sambil minum kopi bersama untuk saling berbagi kabar. Namun sekarang, untuk mengetahui berita terbaru (update) teman atau keluarga kita, kita bisa langsung mengakses social media mereka saja. Hal ini yang disebut dengan transformasi informasi, komunikasi, dan teknologi.
Selanjutnya, di abad 21 ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, hadirnya teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) di beberapa sektor kehidupan tidak bisa terelakkan lagi, termasuk di bidang pendidikan. Teknologi AI dapat membantu membuat konten dengan cepat dan efisien. Oleh sebab itu, digital literacy skills (keterampilan literasi digital) sangat penting dimiliki dan diajarkan kepada mahasiswa agar mereka mampu menganalisis dan mengevaluasi konten-konten digital dengan lebih efektif dan kritis.
Beberapa tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menggunakan kecerdasan buatan dalam pembelajaran diantaranya; Akurasi dan kualitas teknologi AI, misinformasi dan konten palsu (fake content), manipulasi data, dan tantangan-tantangan dalam pembelajaran bahasa seperti dalam Grammar dan Vocabulary.
Untuk meningkatkan keterampilan literasi digital dan kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi konten berbasis AI, Henny Mardiah menyarankan agar para pendidik mampu mengintegrasikan AI kedalam kurikulum, mendorong berpikiran kritis (critical thinking), menyediakan pelatihan keterampilan untuk mendeteksi konten-konten fake (palsu) melalui program literasi digital. Selain itu, pendidik juga perlu mengajarkan tentang implikasi etika penggunaan AI seperti privacy concerns, algorithmic bias dan konten-konten yang berpotensi dimanipulasi.
Konferensi international The 10th ICLE 2024 ini juga diikuti oleh presenter-presenter dari berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Konferensi ini juga menghadirkan pembicara-pembicara yang pakar dibidang pendidikan tinggi, pembelajaran bahasa Inggris, linguistik, dan publikasi internasional.